Minggu, 12 Maret 2017

Memoar Jalan Revolusi (1)

Minggu, 12 Februari, seusai blogger gathering dan launching lomba menulis blog "Tidore untuk Indonesia" di Fola Barakati, Cibubur, saya sengaja mengajak Unang Bahrudin alias Oenank Toadore foto bersama.

Selain saudara dan kawan dekatnya, tak banyak yang tahu, apalagi gubernur dan sebagian besar elit birokrat provinsi Maluku Utara tentu lebih tak tahu lagi, bahwa laki-laki satu ini, bersama belasan kawan, antara lain; Safia Marsaoli, Idrus Maneke, Abdul Kadir Din, Ibnu Khaldun Yahya, Nyong Alkatiri, Irwanto Maneke, Hizbullah Hasan (alm), Ibrahim Abdurahim (alm), Asnawi (alm), mereka yang berani ambil resiko menjadi relawan Aksi Mogok Makan awal 1999.

Aksi itu bagaian dari serangkaian aksi Apel Akbar masyarakat Maluku Utara menuntut percepatan pemekaran atau pembentukan Provinsi Maluku Utara.

Tujuannya mendesak agar rancangan UU  pembentukan provinsi Maluku Utara harus diajukan ke DPR RI dan dibahas sebelum Pemilu dan Sidang Umum MPR 1999. Tak boleh setelah Pemilu, sebab dikuatirkan Pemilu multipartai pertama di era reformasi itu bisa saja mengakibatkan perubahan konstelasi politik nasional yang kontraproduktif. ~(garasigenta_memoar).


Ditulis M.Sofyan Daud
Minggu 12 Maret 2017 di medsos FB

M.Sofyan Daud dan Unang Bahrudin (kemeja batik). __ foto: Mito Vevec

0 komentar:

Posting Komentar