Rabu, 31 Mei 2017

Sekilas GARDA NUKU Periode Kedua

Suba se Tabea..

Kebersamaan tak selalu berbentuk fisik tapi juga perlu kebersamaan maknawi. Artinya, walaupun secara jasmani kita barangkali tak slalu bersama (berpisah), namun rasa kebersamaan dalam jiwa selalu ada dengan selalu menjaga komunikasi sosial yang intensif dan harmonis.

Kebersamaan tidak menafikan/menghilangkan perbedaan, karena perbedaan merupakan fitrah sekaligus penentu bagi kedinamisan, kreatifitas dan keharmonisan manusia.

Filosofi “kebersamaan” mengacu pada “keterbatasan”. Karena manusia mahluk yang terbatas, maka untuk mengatasi keterbatasan harus dilakukan usaha bersama. Dari sisi ini kita mengetahui betapa pentingnya kebersamaan.

***

Alhamdulillah... atas izin Allah serta spirit 'kebersamaan', Generasi Muda Nuku (GARDA NUKU) kembali eksistensinya.
Itu setelah pada 23 Ramadhan 1437 Hijriyah atau bertepatan dengan 28 Juni 2016 Masehi (Selasa malam kemarin), di buku sandar Tobona, kepengurusan Garda Nuku berganti.

Melalui musyawarah Dewan Syuro yang terdiri dari Ketua Ikatan Keluarga Tidore (IKT) Provinsi Maluku Utara yang juga Walikota Ternate Burhan Abdurrahman, Jo Ou Sultan Tidore Husain Sjah, tokoh sesepuh GN; A. Malik Ibrahim, M. Sofyan Daud, Samin Marsaoly, Dahlan Malagapy, serta mantan ketua Nuryadin Rahman (periode pertama 2005), memutuskan memberikan amanah kepada saya sebagai Ketua Umum Garda Nuku dan saudara Budi Janglaha sebagai sekretaris umum. Organisasi yang sedari awal menjadi konseptor sekaligus motor penggerak IKT dalam melakukan program sosial andalannya "Barifola" atau bedah rumah. Kiprah Garda Nuku yang sejak berdiri November 2005 hingga kini berkontribusi terhadap ide/gagasan serta kerja-kerja sosial dan kebudayaan.

Akhirnya, Garda Nuku seperti "Rumah". Rumah ide, rumah kedamaian, rumah penjaga kultur, rumah yang menjunjung nilai luhur, rumah yang nyaman dan ramah dalam relasi sosial, bahkan rumah gerakan dalam mengkonsolidasi gagasan-gagasan perubahan bagi Moloku Kie Raha dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dan, rumah ini tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama kapal layar.

Semoga kedepannya Garda Nuku dapat menjalani kerja-kerja sosial-kebudayaan dengan ikhlas, totalitas dan semangat juang, sebagaimana spirit Nuku. Sebab, di sana kita punya kepentingan bersama. Kepentingan untuk mengabdi kepada sesama. Mari bersama lakukan yang terbaik buat masyarakat, daerah dan negara tercinta ini.

Salam Nuku !!!


~Juli 2016
Alloed Dahlan

0 komentar:

Posting Komentar